Rivalitas Man. United dan Man. City di Liga Inggris

19/10/2017 Kategori : Olahraga

Tags: liga inggris, Manchester City, Manchester United, premier league

Agen Taruhan Bola – Man. United dan Man. City adalah dua klub satu kota di Liga Inggris yang bekerja menuju arah yang berbeda, dan metode mereka sangat berbeda sehingga mereka hampir berlawanan dengan popularitas.

Di satu sisi kota, City sedang bermain dengan kecemerlangan yang menyenangkan dan menyapu. Mereka telah mengubah Etihad menjadi kuil hiburan. Beberapa mil jauhnya di Old Trafford, Manchester United dibangun di sekitar kekuatan dan pragmatisme bermata rata dengan beberapa hiasan dalam pendekatan mereka. Apa yang dimiliki para tetangga sama, bagaimanapun, adalah bahwa mereka tidak terkalahkan di Liga Inggris. Indikasi awal adalah bahwa pertarungan judul akan dilakukan di daerah kecil di barat laut, dan berbeda seperti tim ini, mereka bertabrakan.

Pertunjukan kota sudah menggoda. Yang terbaru, kemenangan 7-2 atas Stoke City dalam lanjutan Liga Inggris pekan lalu, telah menghasilkan angin puyuh superlatif, dan sudah ada saran bahwa tim Pep Guardiola bisa melaju tak terkalahkan melalui musim Liga Inggris. Setahun yang lalu, setelah City memenangkan enam pertandingan liga pertama mereka, ada prediksi serupa, namun tim Guardiola melaju ke urutan ketiga, tertinggal 15 poin di belakang Chelsea.

Setelah sebuah jendela transfer dimana klub menghabiskan 225 juta poundsterling, skuad Guardiola lebih kuat dari 12 bulan yang lalu. Membayangkan bahwa mereka tak terkalahkan adalah sebuah kesalahan. Sebaik apa adanya, City memiliki sejumlah kekurangan.

Guardiola memiliki gagasan yang jelas tentang bagaimana dia ingin timnya tampil. Sisi ini dikemas dengan menyerang pemain yang menekan oposisi jauh di wilayah musuh. Gabriel Jesus, Leroy Sane dan Raheem Sterling cepat dan terampil dalam hal bola, namun Guardiola menilai tingkat pekerjaan mereka dalam meremas pembela HAM hampir sama seperti kemampuan mereka untuk mencetak gol. Manajer yakin timnya lebih baik tanpa Sergio Aguero, pencetak gol terbanyak di klub tersebut, karena petenis berusia 29 tahun itu kurang cenderung mengejar-ngejar operator bola lawan.

Guardiola percaya bahwa tim ini berfungsi lebih efektif dengan pemain depannya yang lebih muda yang membenci para pembela HAM. Itu karena ketika garis depan tersebut menempatkan oposisi kembali empat di bawah tekanan mendekati gawang mereka sendiri, hal itu memungkinkan pertahanan City untuk mendorong dan memainkan garis tinggi. Mantan bos Barcelona tersebut ingin mengembunkan permainan di babak lawan sehingga David Silva dan Kevin De Bruyne dapat menemukan tempat untuk menyerang. Kesadaran Silva dan sentuhan dengan ledakan internasional Belgia membuat mereka menjadi ancaman yang hebat.

Cacat dalam sistem itu berarti City sering beroperasi hanya dengan satu gelandang yang berdedikasi, Fernandinho. Melawan stoke, full-back Kyle Walker dan Fabian Delph (yang terakhir dalam peran make-shift) terselip untuk melengkapi tengah taman dan memastikan lini tengah tidak dikuasai.

Kebijakan tersebut telah berjalan baik di Premier League. Manchester City telah mengumpulkan 27 gol dan mengalahkan dua dari enam rivalnya. Namun, bahkan saat orang-orang Guardiola melakukan permainan di babak penyerang mereka, masih banyak ruang kosong antara pembela dan penyerang. Sisi yang lebih baik akan memanfaatkan ruangan ini dan menguasai lini tengah. Jika tim bisa mendapatkan pijakan di tengah taman, mereka bisa sampai di City. Sebelum Sadio Mane diusir dari lapangan di Etihad, tim bermasalah Liverpool Guardiola dengan mematahkan belakang bekisting dan berlari di punggung tengah. Tim tuan rumah mengalahkan pemenang 5-0 pada akhirnya namun mengalami beberapa saat berbulu di bursa perdana.

Pada minggu ke minggu, Manchester City akan menyingkirkan musuh dalam negeri, tapi sisi yang lebih cerdas dan canggih mungkin melihat taktik Guardiola naif.

Napoli akan mempresentasikan tes serius pertama untuk City di Liga Champions. Pemimpin Serie A memiliki awal yang lebih baik lagi musim ini daripada rekan-rekan Inggris mereka, tak terkalahkan dalam delapan pertandingan. Sisi Maurizio Sarri selalu mengadopsi sistem 4-3-3 dengan Marek Hamsik, Allan dan Jorginho membentuk unit kompak di tengahnya. Di depan, Dries Mertens dan Lorenzo Insigne bisa memanfaatkan kelemahan City dalam pertahanan.

Untuk semua pengeluaran Guardiola di musim panas, lini belakang masih terlihat tidak pasti. Delph telah dikooptasi sebagai bek kiri sementara setelah cedera jangka panjang Benjamin Mendy, sementara John Stones dan Nicolas Otamendi masih menunjukkan tanda-tanda ketidakpastian di jantung belakang empat. Kecurigaan tetap bahwa pada beberapa titik pertahanan City akan merusak lini depan brilian mereka.

“Sepak bola Sarri” Napoli, dengan pendekatan yang lebih seimbang, seharusnya memberi sisi pertama pada ujian Guardiola. Orang Italia memiliki pertahanan yang solid, kerangka kerja terstruktur yang tidak mudah lepas kendali dari posisi dan kecepatan yang cukup di depan untuk mengeksploitasi ruang lari di belakang garis tinggi City.

Pendekatan Mourinho sangat berbeda, dan di mana City mendapat pujian, United menimbulkan cemoohan. Penampilan mereka di Anfield dalam hasil imbang 0-0 dengan Liverpool pada umumnya dicemooh karena Serikat tampaknya menunjukkan sedikit ambisi dan lebih tertarik untuk membunuh permainan tersebut. Mourinho sangat senang untuk mengambil titik dan mengambil kesenangan jahat dalam memadamkan rasa hiburan.

Manajer Chelsea berusia 54 tahun itu adalah seorang pembengkakan; kadang dia terlihat seperti peninggalan generasi lain dibandingkan orang-orang seperti Guardiola, Jurgen Klopp, Antonio Conte dan Mauricio Pochettino. Musim lalu, Mourinho secara signifikan lebih sukses dibanding semua orang kecuali Conte. Dia membawa dua trofi ke Old Trafford dan menarik tempat di Liga Champions keluar dari kans dengan memenangkan Liga Europa meski berada di urutan keenam dalam klasemen.

Mourinho menyelesaikan semuanya tidak peduli berapa banyak orang yang dia alienasi. Dia juga melakukan kejahatan di luar lapangan, menggoda Paris Saint-Germain dalam usaha yang tampaknya transparan untuk mendapatkan lebih banyak kekuasaan atas kebijakan transfer di Old Trafford.

Mourinho juga menghabiskan banyak waktu di musim panas kedua ia berada di Manchester, secara harfiah dan kiasan. Pengeluaran Manchester United lebih dari £ 300 juta telah dihabiskan hampir sepenuhnya pada pemain dengan kekuatan fisik yang signifikan. Satu-satunya penandatanganan Mourinho yang bukan 6-footer adalah Henrikh Mkhitaryan. Ini telah menjadi manajer belanja untuk kekuasaan dan kecepatan.

Jika City berusaha menyilaukan Premier League, Manchester United berencana menggertakinya. Bila mereka tidak bisa bersaing dengan kecepatan (seperti di Anfield), mereka berkonsentrasi menetralkan oposisi. City memberi tim saingan kesempatan untuk bermain melawan mereka, sementara tim asuhan Mourinho memperjelas tim yang lebih rendah dan mengubah pertandingan sulit menjadi perang yang goyah.

Untuk semua sneering yang ditujukan ke arah manajer Manchester United, dia telah sukses berulang kali di Liga Inggris, dan tak satu pun yang berpura-pura mahkotanya telah mendatangkan terlalu banyak pukulan pada Mourinho. 29 gol di liga City telah memicu pujian yang memancar, namun penghitungan United terhadap 21 juga mengesankan. Sampai pertandingan Liverpool, Romelu Lukaku rata-rata mencetak tiga gol dalam sebuah pertandingan di liga: cukup mengesankan bagi sebuah tim yang telah disesali sebagai hal yang negatif.

Pertempuran filsafat akan berlanjut di Manchester. Derby pertama tidak sampai Desember, dan kekurangan apapun dalam pendekatan manajer mereka cenderung disorot pada saat permainan tersebut terjadi.

Terlepas dari semua kegembiraan di sekitar Kota, flamboyan tidak serta merta mengarah pada gelar; Bagaimanapun, Mourinho telah menghabiskan karir membuktikan hal ini. Guardiola memiliki pertempuran nyata di tangannya dalam usaha untuk memerintah Manchester.